Home » Posts tagged 'pandu cipta solusi'
Tag Archives: pandu cipta solusi
Tata Kelola TI – Sebuah Konsep Pengelolaan TI yang bersinergi dengan Tata Kelola Perusahaan
Latar Belakang Tata Kelola TI
Pada Tulisan Kali ini, saya akan membahas mengenai Perlunya pengelolaan Teknologi Informasi, dimana sering kita mendengar istilah Tata Kelola IT (IT Governance). Tata Kelola TI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance). Teknologi Informasi (TI) adalah faktor penting dalam meraih sukses di era ekonomi informasi ini. Bahkan saat ini TI adalah bagian sentral dari banyak operasi bisnis khususnya di bidang managemen finansial. Sebagai akibatnya Tata Kelola Perusahaan (Enterprise Governance) dan Tata Kelola TI (IT Governance) tak dapat lagi dikatakan sebagai dua hal yang terpisah. Tata kelola perusahaan yang efektif fokus pada individu dan sekumpulan ahli berpengalaman yang bekerja secara produktif, dimana kinerjanya dapat dimonitor dan diukur, serta memberikan jaminan bahwa setiap issu-issu kritikal yang muncul dapat segera ditangani. Di pihak lain TI telah lama dikenal sebagai enabler bagi strategi perusahaan, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi itu sendiri.
Tata kelola TI memberikan suatu dasar struktur yang mengaitkan dan menyelaraskan proses-proses TI, sumberdaya TI, serta informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mengimplementasikan strateginya untuk meraih target-target yang telah dicanangkan. Tata kelola TI mengintegrasikan serta mengoptimalisasikan metode untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan akuisisi dan implementasi, delivery dan support, serta monitoring dan evaluasi kinerja TI. Hal yang penting untuk diketahui bersama bahwa Tata Kelola TI adalah bagian tak terpisahkan dari sukses pelaksanaan Tata kelola Perusahaan dengan cara memastikan adanya peningkatan yang terukur terhadap efisiensi dan efektivitas proses-proses bisnis perusahaan.
Gambar 1.1 Kerangka pengendalian dan peningkatan berkelanjutan
BPRE (Business Process Re-Engineering) = menyederhanakan proses bisnis
Dalam kegiatan operasional perusahaan, sering kali kita menemukan terjadinya hal-hal yang dirasa tidak efisien dalam beberapa proses sehingga berdampak proses yang dirasa tidak efektif dan yang paling ekstrem adalah menyebabkan biaya yang cukup tinggi dalam operasional perusahaan. Biaya operasional yang tinggi (overhead) akan berdampak kepada meningkatnya harga penjualan suatu barang maupun jasa. Dengan meningkatnya harga penjualan tersebut mengakibatkan persaingan pada dunia industry semakin tidak kompetitif, apalagi dijaman sekarang ini dimana pelanggan lebih berfokus kepada harga, karena memang faktor ekonomi global yang semakin menurun. Jika perusahaan tidak bisa bersaing dalam harga serta tidak melakukan inovasi baru, akan mungkin terjadi perusahaan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggannya, karena pelanggan yang lama akan beralih kepada produk lainnya (produk pengganti) yang sama fungsinya.
Perlu diingat bahwa setiap perusahaan harus bisa survive dalam menghadapi setiap tantangan . Saat ini dimana ekonomi sedang menurun, harusnya perusahaan melakukan improvement/ perbaikan disetiap proses yang ada, dimana seluruh bagian harus berkontribusi untuk melihat kembali proses-proses mana yang dirasa kurang efektif dan banyak terjadi pemborosan (waktu, biaya). Dengan perananan inisitaif dari puncak pimpinan (top management) dan dilakukan baik seluruh pihak (midlle management, maupun operasional). Banyak metode yang digunakan untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan metode six sigma, kaizen (SS, QCC, QCP). BPRE (Business Process Re-engineering) atau sering dikenal dengan Rekayasa ulang Proses Bisnis adalah suatu model pendekatan dengan cara melihat proses-proses yang ada apakah ada proses yang tidak efektif & efisien sehingga bisa menimbulkan terjadinya pemborosan (waktu & biaya) dan memperbaiki proses-proses tersebut (menyederhanakan) (memisahkan proses lama kepada proses baru) sehingga bisa berdampak kepada proses yang dirasa efektif & efisien, biasanya indicator efektif dan efisien adalah dengan mengukur/ membandingkan baik secara waktu sebelum perubahan proses dengan sesudah proses, dimana seharusnya proses yang terjadi bisa lebih cepat, begitu pula jika diukur/ dibandingkan dengan biaya, seharusnya BPRE yang baik bisa menimbulkan pemangkasan biaya (cost reduction) (biaya nya lebih murah).
Bagaimana membangun ruang server yang aman
Seringkali beberapa organisasi/ perusahaan terkadang menganggap bahwa tingkat kebutuhan akan ruang server seperti dinomor duakan, berberda dengan organisasi/ perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi, perbankan yang memang harus membutuhkan ruang server, karena merupakan bagian dari standard yang harus disediakan, sehingga mau tidak mau perusahaan harus membangun ruang server bahkan sampai ke level pembangunan data center.
Tetapi seiring perkembangan jaman dan teknologi serta kebutuhan akan informasi dari setiap organisasi/ perusahaan, sehingga sekarang ini perlahan-lahan sudah merubah paradigma nya mengenai pentingnya akan sebuah ruang server. Akan tetapi terkadang sering kita temukan ruang server yang masih sekedarnya, artinya asal ada ruang server saja, tetapi tidak memperhatikan aspek-aspek yang diperlukan dalam membangun ruang server.
Pada artikel kali ini, Kami akan membahas mengenai bagaimana membangun ruang server yang aman dan sesuai dengan standard yang ada.
Ini Kiat Dahlan Iskan Atasi Masalah Listrik
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berkisah saat menjabat di PLN beberapa tahun lalu, dirinya sangat konsen menangani masalah petir. Sebab bila musim penghujan datang, petir merupakan salah satu pemicu padamnya listrik.
”Waktu saya menjabat sebagai Dirut PLN soal petir kita fokuskan,” aku Dahlan di Jakarta, Kamis (14/11).
Bahkan saking fokusnya, Dahlan sampai hapal daerah mana yang memiliki tingkat petir terbanyak. “Di Depok itu petir terbanyak di dunia, sama di Eropa saja kalah petirnya. Di sana (Depok, red) ada daerah namanya pondok petir,” sebutnya.
Serius untuk menangkal banyaknya petir, pemilik mobil listrik ‘Selo’ ini sampai mencari ahli penangkal petir.
”Saya tanya di Indonesia ada enggak ahli petir” Ternyata waktu itu ada satu orang namanya Profesor Zorro, orang Padang dan kita minta sama ITB untuk dijadikan konsultan selesaikan masalah perpetiran di Indonesia,” papar Dahlan.
Dahlan: Depok Itu Daerah Petir Terbanyak di Dunia
JAKARTA – Beberapa wilayah di Indonesia mengalami intensitas curah hujan tinggi, karena memasuki siklus hujan deras. Hujan deras yang terjadi, bukan hanya disertai angin kencang, namun juga petir yang menyambar-nyambar.
Adanya petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
Meski demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan saat ini masalah petir tersebut tidak lagi menjadi sosok yang menakutkan bagi PLN, Mantan Dirut PLN ini memaparkan, petir yang ada saat musim hujan sudah dapat teratasi.
“Waktu saya jadi Dirut PLN soal petir fokuskan diatasi, petir terbanyak itu di daerah Depok itu petir terbanyak di dunia, di Pondok Petir,” katanya usai Rapim di Kantor PT Asei, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Sekadar informasi, Dahlan mengatakan curah hujan tinggi ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN. Pertama, karena trafo PLN akan stabil, lantaran udara dingin. Sementara kedua, hujan deras telah memenuhi waduk yang digunakan untuk PLTA.
Definisi SSL dan CA terkait untuk keamaman IT
Mungkin rekan-rekan sering melakukan browsing ke tempat-tempat yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi seperti, melakukan akses ke internet banking (www.klikbca.com, http://www.bankmandiri.co.id , dll)) , atau mungkin juga rekan-rekan ingin menarik email dari manapun yang berasal dari server dikantor ,terutama menggunakan aplikasi seperti Outlook, thunderbird, dll. Untuk itu beberapa hal dibawah ini patut untuk dipahami secara konsep dan pengertiannya.
Apa itu SSL (Secured Socket Layer)
SSL (Secured Socket Layer) adalah sebuah teknologi enkripsi (persandian) yang dikembangkan oleh Netscape pada tahun 1994 untuk mengamankan HTTP (menjaga pengiriman data antara web server (situs) dengan pengunjungnya. Ada beberapa versi SSL, versi 2 dan versi 3, tetapi versi 3 paling banyak digunakan saat ini. Saat kita mengakses situs yang terenkripsi SSL kita bisa merasa lebih aman dalam mengirimkan data sensitif ke situs tersebut.
Apabila Anda mempunyai situs misalnya untuk bisnis online, untuk mengaktifkan SSL pada situs tersebut, anda perlu memasang sertifikat SSL yang sesuai dengan server dan situs anda. Saat seorang pengunjung mengakses situs yang terenksripsi SSL biasanya bisa dilihat dari indikator/ikon gembok pada browser atau juga alamat situs yang diakses diindikasikan dengan warna hijau pada baris alamat browser. Setelah SSL terpasang, anda bisa mengakses situs anda secara aman dengan mengganti URL yang sebelumnya misalnya http://www.namadomainanda.com menjadi https://www.namadomainanda.com.
Mengapa IT Blue Print dibutuhkan ?
Pada hari ini saya akan membahas mengenai pentingnya IT Blue Print, kebetulan tulisan ini juga menjadi latar belakang dari penelitian yang sedang saya lakukan terkait dengan judul “PENETAPAN BLUE PRINT IT DENGAN PENDEKATAN COBIT 5.0″.
Pemanfaatan teknologi informasi (TI) telah memberikan banyak solusi dan keuntungan melalui peluang-peluang sebagai bentuk dari peran strategis TI dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Peluang-peluang tersebut dapat diciptakan dari optimalisasi sumber daya TI pada area sumber daya perusahaan yang meliputi data, sistem aplikasi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Di sisi lain, penerapan TI memerlukan biaya investasi yang relatif mahal, dimana munculnya resiko terjadinya kegagalan juga cukup besar. Kondisi ini membutuhkan konsentrasi serta konsistensi dalam bidang pengelolaan sehingga diharapkan suatu tata kelola TI (IT Governance) yang sesuai akan menjadi kebutuhan yang esensial dari suatu perusahaan. Selain itu semakin komplek kebutuhan teknologi informasi menuntut proses pengelolaan yang lebih baik terutama dalam hal perencanaan, proses perencanaan ini tidak hanya dilakukan dalam waktu yang pendek ( 1 tahun), tetapi juga membutuhkan perencanaan yang matang sampai dengan minimal 5 tahun kedepan. Peta perjalanan organisasi TI (road map) dibutuhkan guna keberlangsungan organisasi tersebut dalam hal pengelolaan teknologi informasi yang lebih baik.